Surakarta – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih Silver prize dan Special Award dalam ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) 2023 di Seoul, Korea Selatan. Tim kolaborasi UMS, yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Farmasi (FF), dan Fakultas Teknik (FT), menciptakan inovasi pencegahan diabetes melitus melalui produk teh yang mereka namakan ‘Clivia Tea Combination of Butterfly Pea Flowers (Clitoria ternatea) and Stevia Leaves (Stevia rebaudiana)’.
Ajang bergengsi ini diikuti oleh peserta dari 26 negara dengan total 484 penemuan yang bersaing pada 1-4 November 2023. Tim UMS, yang telah merencanakan persiapan selama tiga bulan, berhasil menarik perhatian juri dan pengunjung dengan produk mereka yang mengusung tema penggunaan bahan alami Indonesia, seperti bunga telang, melati, dan stevia dalam bentuk teh.
Drg. Ana Riolina, MPH., selaku Pendamping dari Fakultas Kedokteran Gigi UMS, mengungkapkan bahwa kunci keberhasilan tim adalah persiapan matang. Proses persiapan melibatkan pengembangan ide, pembuatan abstract, uji coba produk, finalisasi pembuatan produk, uji coba produk siap pakai, hingga proses pengemasan.
“Clivia Tea memiliki keunggulan dengan menggunakan bahan alami dari Indonesia. Produk ini tidak hanya bermanfaat untuk mencegah diabetes melitus tetapi juga mudah dikonsumsi dengan menyeduh dengan air panas tanpa tambahan gula karena sudah memiliki rasa manis alami,” ungkap Drg. Ana.
Dalam perlombaan, tim Clivia mendapat booth lomba di lingkungan peserta Indonesia, dispaly produk mereka serta menyiapkan poster informatif yang menjelaskan komposisi, uji-uji, dan hasil seduhan teh. Meskipun berasal dari fakultas yang berbeda, FKG, FF, dan FT, kerjasama tim mahasiswa dinilai sangat baik oleh pembimbing tim.
Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Fakultas Kedokteran Gigi khususnya dan Universitas Muhammadiyah Surakarta, menunjukkan bahwa kolaborasi lintas fakultas dapat menghasilkan inovasi yang mendunia. Clivia Tea diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya pencegahan diabetes melitus dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara berkelanjutan.